Cirebon, 10 Mei 2025 — Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) Kabupaten Cirebon melalui Lembaga Pengembangan UMKM (LPUMKM) PDM Kabupaten Cirebon menyelenggarakan kegiatan Kopdar dan Pojok Konsultasi yang bertempat di PCM Sumber. Acara ini dirancang sebagai ruang kolaborasi antar pelaku usaha Muhammadiyah, sekaligus sarana membangun kesadaran terhadap isu lingkungan yang terintegrasi dengan pengembangan ekonomi umat.
Kegiatan diawali dengan kunjungan ke lokasi peternakan kambing dan kebun cabai, milik Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PCM Sumber.
Kunjungan ini menjadi momen pembelajaran langsung tentang bagaimana konsep pemberdayaan ekonomi lokal dapat berjalan seiring dengan pengelolaan lingkungan secara bijak. Peternakan dan kebun yang dikelola dengan pendekatan ekosistem lokal ini menjadi salah satu bentuk konkret dari ekonomi berbasis komunitas.
Setelah kunjungan, para peserta melaksanakan Sholat Dzuhur berjama'ah, memperkuat semangat spiritualitas dalam setiap aktivitas ekonomi dan sosial.
Usai Sholat, acara dilanjutkan dengan diskusi santai namun berbobot yang berlangsung di Masjid Mujahidin PCM Sumber. Diskusi ini membahas berbagai isu krusial, seperti tantangan lingkungan hidup, potensi kolaborasi bisnis antar pelaku usaha Muhammadiyah, serta peluang pengembangan usaha di sektor UMKM, properti, dan pertanian terpadu.
Acara dihadiri oleh Kang Apik, Koordinator Daerah SUMU Kabupaten Cirebon, serta para mitra binaan LP UMKM PDM Kabupaten Cirebon, antara lain:
* Pak Anta Parikesit, tokoh pemberdayaan lokal
* Bu Dokter Neni, pelaku usaha dan aktivis kesehatan komunitas
* Bu Uswah, penggerak UMKM perempuan
* Pak Jajuli, pegiat pertanian berkelanjutan
* Pak Nurudin, konsultan wirausaha dan koperasi
* Mas Irfan Suryamuda, pemuda penggerak ekonomi kreatif berbasis digital
Dalam diskusi, Kang Apik menekankan pentingnya membangun ekosistem bisnis Muhammadiyah yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga responsif terhadap tantangan zaman, seperti krisis iklim dan ketimpangan sosial.
"Kita butuh sinergi, bukan hanya antar pelaku usaha, tapi juga lintas bidang — dari kesehatan, pertanian, sampai properti. Muhammadiyah punya potensi luar biasa jika semua elemen bergerak bersama," ujar Kang Apik.
Para peserta menyambut baik forum ini sebagai ruang bertukar pikiran dan memperkuat jejaring. Ke depan, kegiatan seperti ini akan terus diintensifkan sebagai bagian dari gerakan membangun kemandirian ekonomi umat yang berbasis nilai-nilai Islam dan keberlanjutan.