Muhammadiyah 116 Tahun: Menguatkan Dakwah Ekonomi, Menjawab Tantangan Global, dan Mencerahkan Bangsa

 Muhammadiyah 116 Tahun: Menguatkan Dakwah Ekonomi, Menjawab Tantangan Global, dan Mencerahkan Bangsa

Oleh: Kang Apik

- Korda SUMU Serikat Usaha Muhammadiyah Kabupaten Cirebon

- Ketua Lembaga Pengembang UMKM PDM Kabupaten Cirebon

Tepat pada 8 Dzulhijah 1446 H / 4 Juni 2025 M, Muhammadiyah menapaki usia ke-116. Sebuah perjalanan panjang yang sarat makna dan perjuangan. Didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan pada 8 Dzulhijah 1330 H/ 18 November 1912 M, Muhammadiyah bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan gerakan pencerahan yang menanamkan nilai-nilai Islam berkemajuan dalam kehidupan umat dan bangsa.

Seiring waktu, Muhammadiyah telah menunjukkan eksistensinya tidak hanya dalam dakwah dan pendidikan, tetapi juga dalam menjawab dinamika kebangsaan. Kini, Muhammadiyah tidak hanya hadir sebagai pelopor pemikiran Islam modern, tetapi juga sebagai pendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi. Namun, di tengah rasa syukur milad ini, kita dihadapkan pada tantangan zaman yang semakin kompleks dan multidimensional.

Tantangan Zaman: Antara Globalisasi dan Ketimpangan

Kita hidup dalam era globalisasi dan revolusi digital yang bergerak cepat. Disrupsi teknologi, krisis lingkungan, ketimpangan ekonomi, dan derasnya arus ideologisasi keagamaan menjadi tantangan nyata yang dihadapi dunia, termasuk Indonesia. Di sisi lain, kondisi ekonomi nasional masih diwarnai oleh ketimpangan kesejahteraan, rendahnya daya saing UMKM, serta belum meratanya akses terhadap sumber daya ekonomi.

Pertanyaannya, bagaimana Muhammadiyah menjawab tantangan ini?

Dakwah Ekonomi: Pilar Strategis Islam Berkemajuan

Sebelum, lanjut ke tulisan, kami mengajak semuanya untuk hadir dalam kegiatan:

SEMINAR KEWIRAUSAHAAN – KAJIAN BISNIS AKBAR 2025
“Bangkit Bersama, Kuatkan UMKM, Majukan Ekonomi Umat”

Bersiaplah menjadi bagian dari gerakan besar pemberdayaan ekonomi umat!
Melalui kolaborasi strategis antara:
📌 LP UMKM PDM Kabupaten Cirebon
📌 SUMU Kabupaten Cirebon
📌 KADIN Kota Cirebon
📌 Universitas Muhammadiyah Cirebon
📌 Didukung oleh ICMI & Jaringan UMKM Berkemajuan

🗓 Kamis, 12 Juni 2025
🕗 Pukul 08.00 WIB – Selesai
📍 Aula Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC)
Watubelah – Sumber, Kabupaten Cirebon

🎯 Tema Utama:
"Membangun Peradaban Melalui Bisnis Berbasis Ekosistem"

💡 Strategi Pemberdayaan Ekonomi Umat lewat Digital Marketing & Affiliate Marketing

📦 Bangun Jaringan Distribusi Modern melalui Omni Channel Strategy

Spesial Hadir Tokoh & Pemimpin Inspiratif:

🌟 Apt. Toni Firmansyah, S.Farm

Komisaris & Owner SR12 – Ketua Pimpinan Pusat LP UMKM Muhammadiyah
Tokoh nasional gerakan UMKM dan pengusaha sukses dalam produk kesehatan dan kecantikan halal-berkah.

GRATIS! TERBUKA UNTUK UMUM!

Dapatkan E- Sertifikat dan E-Modul

👉 Pelaku UMKM
👉 Mahasiswa & Pelajar
👉 Warga Muhammadiyah
👉 Masyarakat umum yang ingin naik kelas bersama UMKM mencerahkan!

📲 DAFTAR SEKARANG:
📝 Formulir: https://bit.ly/daftarseminar_kwu
📱 Grup Peserta WA: https://chat.whatsapp.com/LstwouIEE3DFru3pZyFKcj

📞 Narahubung: 089-6636-90776 / 0813-2075-6069

💬 "UMKM bukan hanya soal jualan, tapi gerakan membangun kemandirian umat dan masa depan ekonomi bangsa."

Mari lanjut ke tulisan lagi, 

Dalam konteks inilah, dakwah ekonomi menjadi relevan dan strategis. Bagi kami di Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), dakwah tidak hanya bicara tentang khutbah atau pengajian, tetapi juga menyentuh aspek konkret kehidupan umat, termasuk dalam penguatan ekonomi kerakyatan. Dakwah ekonomi adalah bentuk praksis dari nilai-nilai keadilan, kemandirian, dan kemaslahatan dalam Islam.

UMKM Muhammadiyah sebagai bagian dari ekosistem dakwah ini harus menjadi pilar ekonomi umat. Kita tidak bisa hanya menggantungkan pembangunan ekonomi pada negara atau korporasi besar. Sudah saatnya Muhammadiyah memimpin kebangkitan ekonomi dari bawah, dari masjid, pesantren, dan komunitas lokal.

UMKM Maju, Pencerah Ekonomi Bangsa

Sebagai Ketua Lembaga Pengembang UMKM PDM Kabupaten Cirebon, saya melihat secara langsung bagaimana semangat kewirausahaan warga Muhammadiyah luar biasa. Namun, mereka butuh pendampingan, akses permodalan, pasar, dan teknologi. Maka dari itu, penguatan jaringan usaha di bawah payung SUMU menjadi sangat penting—bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tapi juga untuk ketahanan ideologis dan sosial warga persyarikatan.

UMKM Muhammadiyah harus naik kelas. Harus punya brand, legalitas, akses digital, dan mampu masuk ke pasar nasional bahkan global. Ini bukan ambisi semata, tapi bagian dari misi dakwah yang menyentuh urat nadi umat: kesejahteraan.

Relevansi Muhammadiyah di Era Global

Untuk tetap relevan dalam dinamika global, Muhammadiyah harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri. Islam Berkemajuan adalah jawaban atas tantangan modernitas yang seringkali membawa arus sekularisme, hedonisme, dan individualisme.

Muhammadiyah harus tetap menjadi pelopor, bukan pengekor. Menjadi aktor perubahan, bukan hanya komentator. Dan dalam hal ini, bidang ekonomi adalah ruang yang belum sepenuhnya digarap optimal. Kita harus mengarusutamakan ekonomi sebagai bagian dari strategi dakwah dan tajdid.

Akhir Kata

Di usia ke-116 ini, mari kita maknai milad Muhammadiyah sebagai momentum untuk memperkuat peran ekonomi umat, mendorong kemandirian, dan menjawab tantangan global dengan semangat Islam Berkemajuan. Karena umat yang kuat adalah umat yang mandiri secara ekonomi, tangguh secara ideologi, dan tercerahkan secara spiritual.

UMKM maju, dakwah mengakar, bangsa tercerahkan!